Sunday 5 June 2011

CLBK 1 (SMP)



Cinta Lama Bersemi Kembali... hmm sounds sweet ya.. Terus terang saya sendiri belum pernah mengalaminya, bagi saya tidak ada cinta lama or baru, cinta ya cinta, meski saya akui cinta memang sangat erat hubungannya dengan waktu. Entah lah mungkin karena saya memiliki pandangan yang agak2 kuno ttg hal yang satu ini.


Pernah saat awal-awal Facebook booming, tak ayal teman2 yang lama tak jumpa satu persatu bermunculan, entah teman SD, TK, SMP, SMA, Kuliah.. wah heboh deh.. tiap minggu pasti ada acara REUNI, entah teman se-kelas, teman dekat, atau REUNI AKBAR, pokoknya tiada hari tanpa acara nostalgia masa-masa remaja. Mulai lah istilah CLBK tersiar luas, kalau ikut trend Twitter semacam TT lah.. Trending Topics dan skalanya World Wide.. kurang heboh gimana tuh.. he he..


Saya dan CLBK
Ketika teman-teman heboh mengurusi masalah Reuni, mungkin juga terdorong obrolan sana-sini di wall facebook, terbersitlah satu niat di hati saya, hmm..baiklah.. saya harus menemukan tiga orang sahabat karib saya semasa SMP, dan salah satunya adalah cowok idaman saya, dulu 24 tahun lalu, dia keren, cakep, pandai, dan.. karena saya tahu dia juga ada semacam perasaan suka kepada saya, ya.. semacam cinta monyet lah. Mulailah misi pencarian itu saya lakukan, terutama masalah CLBK saya yang itu. Cinta Lama Belum Kelar! ha ha ha..


Segala hal tentang dia dan masa lalu segera saya kumpulkan, mulai dari foto2 usang, buku diary, surat-surat konyol, sampai coret-coretan di halaman buku pelajaran SMP saya cari, saya kumpulkan, dan.. tentu saja meluangkan waktu untuk kembali ke 24 tahun lalu demi mengenang sepotong kisah yang belum usai berbekal potongan-potongan kenangan yang ada.. ah indah memang, mengingat kita sering curi-curi pandang saja sudah membuat senyum terus-menerus menghiasi wajah dan ingatan saya. Sayang sekali seusai masa SMP dan kami masing-masing memulai dunia baru, sama sekali tak ada kabar, masing-masing seperti hilang ditelan waktu. Sempat sekali waktu saya dengar tentangnya, ternyata dia sempat lama menghabiskan waktu untuk belajar di luar negeri. Dalam benak bertambah lah penilaian WOW untuk si cowok masa lalu ini.. rasa penasaran ini makin menggebu-gebu.


Usaha pencarian terus dilakukan, siang malam saya pantau terus grup Facebook yang saya sediakan, khususnya agar saya bisa segera tahu kalau-kalau dia yang sedang saya cari-cari tiba-tiba muncul.. Sebulan, dua bulan, tiga bulan... acara temu kangen, reuni pendahuluan, reuni kelas, satu persatu terlampaui, dia tak kunjung muncul! Reuni Akbar SMP tinggal menghitung hari, separuh menyerah atas usaha pencarian dan penantian, dia yg tak kunjung muncul, tetap kegiatan persiapan penyelenggaraan Reuni Akbar saya lakukan dengan seluruh teman-teman yang tergabung dalam kepanitiaan.


3 hari Menjelang Reuni Akbar
Tiba-tiba sebuah pesan singkat masuk di telepon genggam, "saya dalam perjalanan menuju rumah kamu" begitu isinya. Bingung dong... nomor tak dikenal.. langsung saya hubungi nomor itu.. Guess what? Dia! yang saya tunggu-tunggu, yang saya cari-cari.. dia cowok idaman masa SMP! dalam perjalanan ke rumah.. bisa bayangkan bagaimana perasaan saya saat itu?? 


Kesan Pertama Setelah 24thn Tak...Terus terang ada semacam bunyi alarm  yang mungkin hanya saya sendiri yang fahami, itu berasal dari akal sehat! Saat bicara di telepon begitu menggebunya saya sampai lupa menanyakan darimana dia tahu nomor telepon dan alamat rumah. Kehebohan yang timbul dari rasa girang semacam euforia benar-benar menutupi logika, kenapa saya tidak mengadakan sedikit cek-ricek tentang hal itu, atau apapun tentang dia.. bukankah saat pesan singkat itu datang saya sedang terhubung dengan sekian teman-teman SMP? ah... begitulah.. Saya telah mengabaikan bunyi alarm itu.


Saat beradu pandang pertama kali dengan dia, cowok idaman masa SMP, alarm itu makin nyaring berbunyi, dan saya masih mengabaikannya. Saat saya duduk semobil bersamanya, segala hal tentang cerita masa SMP yang beberapa jam lalu masih sangat terasa indah dalam benak saya, mulai terasa aneh! cerita-cerita indah itu hanya berhamburan dari satu mulut, mulut saya, tentu saja dia pun ramai bercerita, namun seringkali tidak nyambung dengan apa yang sedang saya ceritakan, padahal jelas-jelas itu tentang kami, dia dan saya. saat itu saya hanya bisa memaklumi, memang tidak mudah mengingat kembali kenangan-kenangan yang terjadi di masa 24 tahun yang lalu.


Saat duduk berhadapan dengannya di suatu cafe, masih terus berlanjut cerita demi cerita berhamburan dari mulut kami. Tapi lama-lama permbicaraan itu mulai aneh, sekarang dia yang tak henti-henti berbicara dan saya hanya menyimak, terdiam. Terus terang banyak sekali potongan-potongan cerita yang saya lupa, mencoba mengingatpun percuma karena hanya akan tertimbun dengan cerita-cerita lain yang mengalir sangat deras dari mulutnya, akhirnya saya benar-benar terdiam, menyimak, dan entah apa yang saya simak.. hikkzz.. and the sad story begins...


Malam makin larut, cafe tempat kami berada memang buka 24 jam, cerita-demi cerita masih terus bergulir, kadang dia tertwa sendiri, atau seperti orang yg sedang memperlihatkan ekspresi rasa sedih, lalu tertawa terbahak-bahak bila dia merasa cerita yang keluar dari mulutnya sangat lucu.. Sementara saya.. hanya diam dan menyimak. Tapi bukan isi ceritanya yang saya simak, ada beberapa hal janggal yang saya catat: ketika dia merasa geli dengan ceritanya sendiri, lalu tertawa terbahak-bahak, sungguh saya tidak melihat ekspresi lucu/geli yang terpancar dari matanya, atau ketika ceritanya berupa kesedihan.. sorot mata itu benar-benar khas.. kosong.. hampa.. 


Ah! dimana manisnya? mana kesan indahnya? benarkah dia cowok idaman masa SMP? yang ada, perasaan ilfil mulai menyeruak, menguasai pikiran dan perasaan.. dan kemudian prasangka itu mulai menjadi2, seiring berjam-jam menyimak dia yg tak henti bicara. Pukul 5pagi, sesaat setelah adzan berkumandang, satu pesan singkat masuk ke telepon genggam, "Mbak, suruh dia pulang secepatnya, terserah dengan cara apa, kami menunggu dia, rencananya akan segera kami antar ke RSJ di Sukabumi."


Dan saya hanya tersenyum kecut, lemas... benar saja, tidak butuh penjelasan panjang dan detail untuk mengambil kesimpulan itu.. Dia.. cowok idaman masa SMP ternyata seorang penderita schizophrenia akut! alias sakit mental! Oh God.... dan saya langsung memutuskan.. BATAL IKUT ACARA REUNI AKBAR SMP :'(