Monday 25 April 2011

TENTANG SEJUTA RASA DI PENGHUJUNG PARADOKS



UNTUK PARADOKS


Menunggangi rasa, lalu melupakan jenuh sejenak. 
Mencari warna baru, dan mengumpulkan wajah syahdu
tentang aku, kamu, dan mereka. 
Dan tentang mimpi anak-anak yang hampir punah.
beringsut, lalu memanggil pergerakan dari seluruh penjuru kata


Kutengadahkan wajah dan kedua tanganku, ku mau Tuhan mendengarku, 
sekali lagi.. AKU TAK MAU HARI INI USAI! 
aku mau terus berkarya, bercanda, dengan semua itu aku belajar menjadi bersahaja..


Kuyakin ini tak kan sia-sia, walau segala penat mendera
Ini bukan sekadar menebar kata
bukan pula onggokan mimpi tiada arti
cintaku pada anak negeri adalah nyata


Separuh kata ini tersimpan, untuk kalian yang berada dalam maya. seakan nyata dalam gliman canda tawa..tangis ini bersamamu. mengharu biru ekpresikan sgala perasaa,...menurut panut akan panggilan jiwa......kalian tlah memangilku bersama. dalam kebersamaan yang begitu indah...
dongeng-dongen itu adalah nyata. tntang aku yag brada di kerajaan indah di atas awan.


Semua keajaiban ini muncul dalam sebuah awal kalimat, "Alkisah..."
Yuk ciptakan keajaiban itu, 
dan lihatlah binar-binar harapan di mata anak-anak nusantara.


Lalu perhatikan semua pandangan ceria ini. 
Memenuhi ruang harapan yang kembali tegak seperti luhurnya cerita-cerita penuh makna. 
Ini adalah pemberian kepada kebahagiaan, untuk semua yang pernah merasakannya


Haru biru ini.. terucap lewat air mata.. aku bangga.. aku bahagia.. 
kita semua mewujudkannya, aku..kamu..kita semua..



Untuk semesta nusantara, berbagi kata dan rasa
dalam gerak langkah sama, menjelma karya


Kata yang terakhir adalah harapan, 
impian selanjutnya adalah perjuangan. 
satu rasa satu jiwa dalam indahnya kebersamaan. 





 terima kasihku untuk kalian, 
yang tlah mlarungkan waktu, menghanyutkan masa
dalam kebersamaan ini


Mungkin pesta kata telah usai, 
tapi satu hal sematkan di hati, 
abadilah dongeng dengan segala harapan yang dibawanya.


Untuk:
Arrayanov
Rusdianto
Langit
Granito
Roni
Hamzet
Della
Inge
Agung
Acik
Youli
Elysabeth
Afandi
Erri Subakti