Saturday 26 February 2011

Orasi






Lelaki dan perempuan itu terperangah
wajah dan tubuhnya telanjang
saat selimut nafsu terkuak 
merebak dusta dan nista


anak kecil 
matanya sayu, luka.. ia terluka
tubuhnya membeku tak ada kata bicara
hanya daun pintu yang terayun lesu, gelap..



Sejak pagi buta yang pilu
merah lebam menjadi pengnghias pipi 
matanya hampir lepas tatkala lengan kekar berhias tinta 
menyambar bak petir menghanguskan dahan dan ranting
cinta tumbang.. saat itu.. luruh..
tak ada harap tuk musim semi mendatang
anak kecil meminta, berharap.. memohon
tubuhnya terpelanting. tersibak jemari pongah..


7 hari sejak lelaki pongah dan perempuan bergincu itu pergi
7 hari setelah lebam menghitam di pipi perempuan layu itu tak jua mereda
7 hari sejak kesombongan mulut menguar dusta dan angkara
ada kata yang terucap, dari hati ke hati
dua perempuan dewasa dalam asuhan sepi
kesenyapan yang menjadi penyangga
mampu meredam badai yang pernah mencabik sukma
memporak porandakan nirwana


malam ini lelaki itu melenggang diambang pintu
leher botol dicekik, mendekik
dia ingin bicara, namun tak ada kata..
matanya hampa
begitu pula harta yang dia bawa, tak ada
terkuras gincu dalam pertarungan durjana


Lalu perempuan layu dan lelaki hampa bicara..tanpa kata
hatinya memilih lantang menyarakan orasi yang tercecer..


Lelaki Hampa berkata:
katanya.. cinta tak harus diucapkan
katanya cinta cukup dirasakan,
katanya cinta tak harus saling memiliki

Perempuan layu berbicara:
kau hanya teriakkan dusta
karena kau tak punya cinta

Lelaki itu bilang cinta hanya harus dicurahkan, dilakukan..
Perempuan itu bilang ya! benar..
tapi bukan seperti minyak curah yang dijual di jalanan
Perempuan itu hanya membiarkan 
Lelaki hampa berlalu
membungkus semua dusta
pergi jauh 


Anak kecil tak bertanya
dia tak bisa berkata
hatinya tak mampu menyampaikan orasi
nanti.. suatu saat.. waktunya akan tiba
anak kecil berbicara tentang cinta
yang bisa membuat peracaya pada makna
kata-kata 


___________________________________

@Jingga.. tidur lah
lelah letihmu berbagi waktu
menjadi anugrah bagi aku yang sedang tak mampu
kau ajarkan aku.. berorasi
dalam setiap kata, menjadi penuh makna
lelaplah..ada saat kita menari, bernyanyi
seperti kupu di udara