Saturday 26 February 2011

Stupidity


Ah aku bingung hendak memberi judul apa pada tulisan ini. Pengalaman 'ilfil' yang aku alami hari ini sungguh membuat aku benar-benar mual dan benar-benar muntah, rasa marah dan malu menjadi satu.. Tapi sungguh aku tidak punya cara untuk membuat hati jadi tenang, maka aku hanya bisa ungkapkan saja lewat tulisan ini..


'T' salah satu murid kesayanganku, semuda itu dia sudah mengalami berbagai macam pengalaman hidup yang sangat dahsyat, kami jadi sahabat sejak aku berhasil menolong dia lepas dari maut, tepatnya gagal bunuh diri dengan menenggak obat, over dosis! Perasaan cinta tumbuh subur, cinta dari hubungan guru-murid, tak lebih.. setidaknya itu yang aku tekankan padanya berulang-ulang. Tapi dia menempatkan aku sebagai malaikat penolong, ibu yang terlambat dikirim Tuhan, sahabat sejati.. dan banyak lagi. Baiklah.. aku terima itu sebagai wujud rasa hormat dan rasa cinta dia padaku, terutama demi kedekatan hubungan yang sengaja aku ciptakan demi lancar-nya sebuah terapi yang aku terapkan untuk membantu dia lepas dari ketergantungan obat. Seperti dugaanku sebelumnya T memang terlahir dengan kemampuan otak diatas rata-rata, wajahnya cantik, orang tua dari kalangan 'the have' sepertinya tak ada kekurangan pada hidupnya bila saja orang hanya melihat sekilas. 

Terakhir 5 bulan lalu, aku berhasil menggagalkan rencana T menjalankan sebuah aksi balas dendam, awalnya dia hanya melakukan teror lewat e-mail, lalu secara sembunyi dia membeli sebuah senjata api, dia bersumpah akan membunuh orang! Saat itu aku menanggapinya sebagai luapan emosi saja, aku cuma menanggapinya sebagai gurauan, dan mengacuhkan semua sumpah serapah yang keluar dari mulutnya. Dan alangkah terkejut, shock, marah, takut.. ketika aku tahu siapa gerangan orang yang dia jadikan target balas dendam... dia adalah mantan kekasihku yang mencampakkanku , dan meninggalkanku  untuk menikahi perempuan lain. Syukur pada Tuhan yang Maha Pengasih.. hal mengerikan itu bisa dicegah.. 


Malam ini.. kembali aku dikejutkan oleh ulahnya, pengakuan yang begitu polos dari mulutnya.. membuat aku murka! 5 hari yang lalu T sengaja datang ke kota ini.. perjalanan jauh dari negeri kincir angin dia niatkan untuk sebuah aksi balas dendam.. again? oh my god! dan kembali yang menjadi sasaran adalah mantan kekasihku, yang baru saja kutinggalkan. 


"Tak boleh seorang lelaki pun menyakiti ibu angkat ku.." itu kata-katanya terakhir kali ketika aku kembali berhasil meredam amarahnya, dan kembali aku bersyukur pada Tuhan yang Maha Melindungi.. rencana T berhasil digagalkan. Ketika ku tanya apa yang membuat dia begitu nekat melakukan perjalanan jauhnya demi seorang 'aku'.. 


"Mam.. e-mail mu dua bulan yang lalu benar-benar membuat eku tenang, dan aku bersemangat melakukan apa saja permintaan mam, aku cari sekolah, apartment, dan belajar sungguh-sungguh terutama bahasa Belanda, Jerman dan Perancis.. aku merasa tentram mengetahui mam menemukan seorang kekasih yang mam gambarkan sedemikian hebatnya. Tapi ada satu perasaan ganjil ketika e-mail berhenti, lalu ku ikuti apa saja berita tentang mam, aku tidak mau seorangpun menyakiti mam. Ternyata benar kan? seseorang yang mam anggap hebat itu... ternyata hanya seorang penjahat. Mam tahu kan aku benci laki-laki yang hanya bisa menyakiti perasaan perempuan? mam tahu kan bagaimana daddy membuang aku? mencampakkan mom? lalu suami baru mom.. dia perkosa aku, dia buta kan mata mom, dan aku lah yang jadi tumpahan kesalahan bajingan itu.. dua laki-laki sudah cukup mam.." 


Oh Tuhan... aku cuma mengutuki diri, mengutuk kebodohan ku sendiri, seharusnya aku tidak menceritakan persoalan pribadi padanya, aku sudah melakukan kebodohan kedua kalinya.. aku menganggap remeh emosi-nya, bagaimana seandainya...... can't imagine what could be happen.. OMG!


Dear T..
Saat ini mungkin kamu sedang dalam penerbangan menuju negeri tempatmu seharusnya berada.. selama ini aku terlalu sibuk dengan perasaan melankolis, romantis, perasaan cinta yang sebenarnya tak pernah aku mengerti.. ternyata ada bentuk cinta seperti yang kamu miliki, cinta yang amat besar, cinta yang tetap akan membutakan kamu T. Bagaimana seandainya bila Tuhan tidak cinta kepada kita? Bagaimana bila seandainya syeitan begitu kuat mempengaruhi dirimu? bagaimna bila perasaan cintamu yang besar itu malah mencelakakan kita berdua? 


Aku tahu hidupmu perih, hidupmu hancur oleh ulah laki-laki yang kamu boleh sebut mereka penjahat. Aku bangga T.. bisa mengenalmu, bisa menjadi sahabat dekatmu, dan kamu anggap aku ibumu.. aku berterima kasih untuk itu. Tapi.. bolehkah aku minta satu hal saja... barangkali lebih tepat bila disebut sebagai satu kesempatan.. untuk kita berdua T.. kesempatan untuk memaafkan diri sendiri, hingga kita bisa memaafkan orang lain, hingga kita diperbolehkan mengenal dan mereguk cinta yang sebenarnya.. cinta sejati.. kamu mau kan? 


Maafkan aku T.. aku telah sedikit melupakanmu.. dan sekali lagi aku memaafkan kebodohanmu, aku hanya tinggal menunggu reaksi dari orang-orang yang telah kamu ganggu, kamu teror.. tapi itu tak ada artinya, mengingat sekali lagi Tuhan telah melindungi kita berdua dari hal yang menakutkan.. stidaknya itu yang ada dipikiranku. Satu lagi T, kenapa aku meninggalkan kekasihku disaat perasaan cintaku mulai tumbuh? Suatu hubungan tidak hanya membutuhkan cinta, tapi kepercayaan T.. apapun yang kulakukan itu lah yang ingin hatiku lakukan.