Monday 21 February 2011

Why, The Truth Never Far Behind



Satu saat aku datang dengan membawa 3 potongan masa.. aku sangat menginginkan pertanyaan-ku terjawab berdasarkan 3 potong masa itu, yang masing-masing berisi: kebahagiaan-ku di masa kecil, kebahagiaan-ku saat mencinta, kebahagiaan-ku saat merasa dekat dengan Tuhan. Yang Manakah kebenaran dari ke-tiga potongan diatas yang yang paling benar?

Tak satupun dari tiga potongan masa itu yang pantas kau sebut dengan kebenaran.. 

Why? Bukankah masa kecil itu benar-benar polos? tak mengenal sakit, perih, dendam, ambisi...??
Benar... tapi... Tidakkah kau ingat.. siapa yang meminta kau lahir ke dunia? apakah paksaan dari Tuhan? apakah keinginan orang tuamu yang dikabulkan Tuhan? apakah kau terlahir dengan sendirinya? Ketika kau masih menjadi bayi, kau sangat tergantung dengan belas kasihan Tuhan, kau sangat tergantung dengan keberadaan orang-orang yang mencintaimu, menyayangi-mu, bahkan untuk mengambil makananmu sendiri kau tidak bisa! kau sangat mengandalkan orang-orang di sekelilingmu.. orang tuamu, ibumu, AIR SUSU IBUMU! Bahkan saat boneka kesayanganmu rusak atau hilang, kau salahkan ibumu, ayahmu, dengan suara tangisan-mu yang memekakkan telinga mereka.

Why? Bukankah rasa yang terpanggil dari kedalaman jiwa itu murni? bukankah rasa cinta itu kebenaran yang tulus dari dasar hati?
Benar.. tapi.. apa yang kau rasakan ketika orang yang membuatmu bisa mencintai pergi dari sisimu? benarkah cinta yang kau rasakan tulus, murni itu demikian adanya? bukankah rasa sakit, rasa terhina, dan rasa terbuang yang kau dapatkan dari pertemuan cinta?

Why? Bukankah kita tak pantas dekat dengan yang maha suci? bukankah kita hanya hamba yang hina? merasa dekat itulah kebenaran yang terpantas untuk kehinaan kita? 
Benar.. manusia hanyalah bagian dari ciptaan NYA, manusia hanyalah hamba yang hina.. tapi.. kapan kau akan menyatu dengan NYA? bila kau hanya menjadi satu sisi NYA yang hina, rendah... kenapa kau membuat jarak dengan NYA? benarkah DIA ingin kau tetap begitu?

So.. Why?? Semua kebenaran itu hanya membuahkan tanda tanya.. why? adakah kebenaran lain yang tidak memerlukan pertanyaan dan jawaban? 

ADA.. Kebenaran dan kebahagiaan yang menjadi satu.. kebenaran atas kebahagiaanmu sendiri, ketika kamu menemukan kebenaran atas jawabanmu sendiri.. itulah kebahagian!

Ah! cermin......