Wednesday 9 March 2011

DID (Split Personality)



Pernah dengar istilah Sybil Syndrome a.k.a Dissociative Indentity Disorder (DID), alias split personality, atau yang disebut kepribadian ganda, atau lebih pas disebut dengan multy personality, seorang yang memiliki kepribadian lebih dari satu? hmm Sybil adalah kasus pertama yang mendapat perhatian lebih dari para dokter ahli kejiwaan, juga masyarakat Amerika secara luas sekitar tahun 70-90 an. Lalu muncul lah buku-buku dan film yang mengisahkan kehidupan orang-orang dengan kelainan mental tersebut, yang terpopuler dan termasuk langka seperti kasus Dr. Jekyll And Mr. Hide.. Sampai yang paling langka, menulis autoto biografi kehidupan DID ini.. (i wonder how she did it..). Saya pernah baca sebuah buku yang mengisahkan Billy dengan 24 kepribadian.. wow!

Kesimpulannya.. Penderita DID ini seringkali memperkenalkan dirinya dengan sebuah nama lengkap dengan kepribadian asli, bisa sebagai anak kecil yang manis, orang tua renta, seorang perempuan jalang, maniak pembunuh, pemerkosa, lesbian, homo.. pokoknya yang ajaib-ajaib deh.. namanya juga kelainan mental, kepribadian yang diperlihatkan itu berasal dari satu orang, bisa seorang perempuan atau laki-laki. kelainan mentalnya tidak mudah dideteksi sampai dia melakukan suatu hal ganjil dan diluar batas normal. Biasanya pengidap kelainan ini hidup seperti orang normal lainnya, dan memiliki IQ diatas rata-rata, alias cerdas sampai tingkatan genius, ho ho.. watch out!


Penyebab?
Jelas dari kerusakan mental, bisa diturunkan secara genetik (sangat jarang), penyebab lain bisa karena depresi yang berkepanjangan, rasa kecewa yang luar biasa, rasa berduka yang tak terobati, atau penyesalan karena melakukan suatu kesalahan fatal (dosa). Ego yang mendominasi Emosi. Kurangnya wawasan Spiritual. Fanatisme berlebihan terhadap suatu keyakinan. Hilangnya keyakinan karena skeptisisme. 


Ada kasus ringan yang terjadi di sekitar saya, seorang teman perempuan yang  masa mudanya dihabiskan dengan kesenangan, hura-hura, drugs dan benar-benar tidak peduli dengan kehidupan sekitar, padahal dia berasal dari sebuah keluarga yang cukup fanatik dalam didikan agama. Satu saat dia menemukan kegagalan dalam hidupnya, karena rasa malu dan kecewa sekaligus rasa kehilangan yang datang secara bersamaan, dari waktu ke waktu ada perkembangan yang cukup membuat kening berkerut.. kadang dia berperilaku sebagai anak kecil yang manja senang berceloteh, di lain waktu dia berubah menjadi seorang yang sangat taat menjalankan ibadah, seharian bisa dia habiskan waktunya untuk mengaji dan sembahyang, lalu saat-saat tertentu dia  menjadi sangat brutal, ngamuk membabi buta. Saya perhatikan.. setiap kepribadian yang dia tampilkan diam-diam memiliki nama masing-masing.. wow! 


Kasus diatas mungkin belum se-heboh Sybil atau Billy, orang yang saya kenal ini sama sekali tidak melakukan pembunuhan atau perkosaan.. mudah-mudahan  jangan ya.. Namun kecenderungannya sama, kepribadian demi kepribadian itu tumbuh seiring waktu, entah mungkin terlambat penanganan atau salah penanganan. Saya pikir kasus ini didominasi rasa malu untuk mengakui kekalahan, kesalahan dan keputus asaan dia, karena tidak punya cara lain untuk menyembunyikan hal-hal tersebut, mulailah terjadi split personality, mencari rasa aman dan nyaman dalam sebuah kepribadian yang dia pilih.. duh serem!


Sama Dengan Kesurupan?
Saya pikir beda, tapi tidak menutup kemungkinan dari seringnya kesurupan bisa merubah kondisi psikologis seseorang, dan lama kelamaan menggerogoti mentalnya. Yang saya tahu, kesurupan paling lama menimpa seseorang dalam 24 jam, secara ilmiah itu disebabkan luapan emosi, ibarat gas yang menumpuk lalu terkena tekanan yang tidak diketahui asal-usulnya, dan meledak seketika. Sedangkan kasus DID membutuhkan waktu lama dalam perkembangan pembentukan mental ke arah 'sakit'. Dua-duanya memiliki kecenderungan hal-hal yang bersifat horor dan teror, hiiy... 


Penanganan?
Bila sudah akut seperti Sybil tentunya wajib ditangani psikiater dan psikolog, karena mereka ahlinya. Di Indonesia negara kita tercinta ini, penanganan seringkali lewat cara mistik, religi, dan semacamnya, maksimal dengan cara hipnotis. Biasanya keluarga sudah merasa malu duluan dengan kondisi yang diderita salah satu anggotanya, jadi mereka lebih baik sembunyi-sembunyi. Syukur Alhamdulillah belum pernah dengar di Indonesia ada kasus sedahsyat Sybil.


Satu hal yang baru saja saya baca di sebuah web asal Amerika, ternyata Menopause pada perempuan juga bisa menyebabkan split personality.. waduh..waduuh.. Belum cukup apa ya penderitaan perempuan? Yang saya tahu perempuan yang mendekati masa menopause (pre menopause) amat tersiksa dengan kondisi yang asing baginya. Hmm.. kalau yang ini saya curiga karena hormon dalam tubuh mengalami perubahan yang dahsyat oleh karena satu organ penting perempuan mendekati masa pensiun, atau tidak berfungsi lagi. Padahal hormon-hormon itu yang justru sangat mendominasi kondisi psikologis perempuan sehari-hari. Ketika organ reproduksi pensiun, jelas lah seluruh sistem hormonal dalam tubuh mencari keseimbangan (chaos), inikah yang mampu mengubah mental atau mengakibatkan split personality di masa menopause? arrgghh.. (no no.. no regret being a woman, but.. c'mon..) 


Oh ya.. mmm sekarang ini banyak banget deh teman-teman yang memiliki Account lebih dari satu, entah untuk Facebook, twitter, blog, wah wah.. jangan-jangan ini tanda-tanda/gejala dari split personality ya.. hiiiy... ha ha ha  just kidding! 

Mendeteksi Secara Dini?
Saya cuma punya sedikit saran, rasanya di dunia yang makin kacau ini, sakit mental malah dianggap keren, banyak orang yang merasa nyaman bila dianggap memiliki identitas yang khas, walau harus meminjam identitas khayalan dalam film-film. Manusia memang mahluk yang paling lemah, itulah sebabnya kenapa Tuhan memberi segala kelonggaran, diberi kesempatan lebih, agar manusia bisa menggunakan akalnya secara optimal. Kekalahan, kesalahan adalah hal yang biasa, justru itu harus dianggap sebagai nikmat, patut disukuri, artinya Tuhan menganggap dari kekalahan dan kesalahan itu kita mampu bangkit dan meraih sesuatu lebih baik dari orang lain, atau.. coba hal-hal dibawah ini:

  1. Menerima keadaan diri, ingat.. tidak ada manusia yang sempurna! Manusia butuh Tuhan, dan DIA maha memaafkan, DIA sangat tahu kelemahan dan kekurangan manusia (ciptaan NYA).
  2. Jangan berlarut dalam kesedihan, jangan menutup diri, manusia sangat butuh bersosialisasi, saling berbagi, tolong menolong.
  3. Stop berkhayal, jangan biarkan pikiran kosong, isi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat.
  4. Jangan biarkan emosi terlalu lama menguasai pikiran.

*Saya bukan ahli jiwa, bukan psikolog, atau penderita penyakit mental.. he he ini hanya pengalaman saya membuntuti kehidupan seorang teman saya, nah siapa tahu ada satu hal kecil yang bermanfaat.

*Keep save guys.. Keep the faith!!!