Monday 14 March 2011

I am What I am (3) My Thought..


Pengakuan dari seorang homoseksual tentang
perjalanan hidupnya, ditulis langsung oleh yang bersangkutan,
tanpa editing sedikitpun, semoga berkenan.


Mungkin dari 2 note saya sebelumnya, secara tidak langsung, saya sudah cukup menjabarkan tentang diri saya. Note lanjutan saya ini adalah rangkuman dari banyak tanya yang saya dapat dari mereka yang mengenal saya dan tahu siapa diri saya. Mungkin anda salah satunya tapi bukan ke saya pertanyaan itu anda lontarkan. Bisa jadi, pertanyaan2 ini pernah anda lontarkan pada teman anda, saudara anda, rekan kerja anda atau siapa pun yang anda kenal sebagai penyandang predikat HOMOSEKS...


Sebelum saya mulai dengan menyusun kata2 sebagai pertanyaan yang pernah saya terima, saya mohon dengan sangat anda baca dan pahami ini jangan dari sisi pemikiran anda saja. Coba anda buka lebih luas lagi hati anda untuk bisa pahami dan mengerti atas semua jawaban saya.


Ingat, bukan pertanyaannya yang jadi bahan dari note saya ini, tapi jawaban saya lah yang jadi fokus dari note ini.
Anda siap...?? Baiklah... Saya akan mulai ungkapkan SAYA ADALAH SAYA DENGAN PEMIKIRAN SAYA... Silahkan anda siapkan popcorn, minuman segar atau makanan ringan yang bisa anda jadikan teman iseng sambil membaca note saya...hhmmm...kok seperti nonton bioskop, yakz...??


SAYA ADALAH SAYA DENGAN PEMIKIRAN SAYA...
Tanya : "Kok bisa 'alih profesi' sebagai oknum yang menyandang gelar HOMOSEKS...??"
Jawab : "Waahhh...saya juga gak ngerti kenapa saya bisa menyandang 'gelar' dan berprofesi seperti yang anda tanya ini. Coba tanya ke Sang Pencipta duehh..."
Tanya : "Loh.. Kenapa harus tanya ke Sang Pencipta? Kan anda yang sedang menjalankan kehidupan dengan 'gelar' itu...??"
Jawab : "Memang benar saya yang menerima 'gelar' itu dan saya juga yang menjalankan 'gelar' itu. Tapi saya juga gak tau kenapa  'gelar' ini ada. Kenapa juga yah saya yang menyandang 'gelar' ini sekaligus menjalankan profesi ini.. (garuk2  kepala...). Coba anda tanya ke Sang Pencipta lagi duehh..."
Tanya : "Dari tadi anda bilang tanya ke Sang Pencipta. Memang anda tidak bisa menjawab langsung??"
Jawab : "Kalau anda mau dengar jawaban saya, nanti anda juga jadi bingung seperti saya"
Tanya : "Bukankah lebih baik bingung daripada jadi salah satu penyandang gelar yang gak jelas dan aneh ini...?"
Jawab :  (Gubraakkhhh...) "Bener juga seh, lebih baik bingung daripada harus menyandang gelar yang gak jelas dan aneh ini. Tapi buat saya, gelar ini jelas walau agak aneh buat yang tidak 'lulus' dan 'gagal' untuk dapatkan 'gelar' ini...hehehe... Sudah jelas nama sebutan gelar ini adalah HOMOSEKS alias pencinta sesama jenis. Lah..mananya yang gak jelas?? Hayoouu..kalau aneh, yupz... Sekali lagi 'gelar' ini terasa aneh buat yang gak 'lulus'..."


Sekelumit tanya jawab yang gak akan ada ujungnya kalau yang bertanya masih melihat atau berpikiran dari satu sisi saja. Coba sekali lagi jalankan apa yang saya katakan. Buka hati anda lebih luas dan lebih lebar lagi untuk bisa memahami jangan melulu yang harus di pahami...hhhh...
Jika anda bisa saja membuka hati anda lebih luas, sebenarnya anda sudah dapatkan jawaban atas satu pertanyaan yang paling sering banget dilontarkan ke saya.

Kesimpulan : Sebagai manusia yang utuh, saya sendiri juga tidak tahu kenapa saya dapatkan 'gelar' itu dan kenapa   saya terpilih untuk menyandang 'gelar' tersebut. Gak salah kan jika saya cuma bisa memberikan jawaban                           yang sama berulang kali "Tanya pada Sang Pencipta"..??


SAYA ADALAH SAYA DENGAN PEMIKIRAN SAYA...
Tanya : "Masuk dalam keanggotaan komunitas tertentu? Kalau iya, sejak kapan?"
Jawab : "Ya gak lah..."
Tanya : "Kenapa gak? Bukankah dalam komunitas tertentu itu, anda justru bisa lebih di terima dan di hargai..??"
Jawab : "Saya gak mau ikut2an dalam komunitas yang gitu2an soalnya saya berpikiran, beranggapan dan merasakan hal  yang sama seperti anda. Sama2 manusia normal.."
Tanya : "Lohh... ( gantian garuk2 kepala ) Apanya yang normal? Ini sih gak normal. Anda perempuan tapi pencinta perempuan juga..aneh..."
Jawab : ""Boleh saya balik bertanya?"
Tanya : "Silahkan..."
Jawab : "Pernah gak anda lihat/dengar kalau ada orang yang cacat tapi dia atau keluarganya tidak ingin bergabung dalam komunitas cacat yang dialami?"
Jawab : "Menurut anda, aneh gak seh kalau lihat orang yang cacat lagi duduk tapi mereka juga sama2 bernafas seperti layaknya orang normal...??"
Tanya : "Gak lah...walau cacat, mereka juga kan berhak untuk bernafas...??" Duuaarrr...
Masih melihat dari sisi diri sendiri..hhmmm..baiklah. Gak bisa dipaksakan juga. Kadang segala sesuatu tidak bisa instant.

Kesimpulan : Saya lah orang yang cacat itu. Tanpa di sadari, jawaban pun sudah ada. Saya juga berhak untuk bernafas sama seperti yang lainnya. Dimana perbedaannya? Cuma karena saya cacat saja kan? Alasan untuk tidak gabung dalam satu komunitas tertentu adalah jika saya gabung dalam komunitas tersebut, justru saya akan selalu mengasihani diri sendiri dengan keberadaan diri saya yang cacat.  Justru saya akan mengunci diri saya dalam dunia yang hanya itu2 saja. Belum tentu komunitas itu membantu saya untuk jadi berani melantangkan : "YA, SAYA SEORANG HOMOSEKS..." 


SAYA ADALAH SAYA DENGAN PEMIKIRAN SAYA...
Tanya : "Gak takut masuk neraka? Kan semua agama, adat malah hukum tidak ada yang mengijinkan predikat ini beredar..??"
Jawab : "Takut masuk neraka? Hmmm...gak tyuh..."
Tanya : "Wah, anda bener2 gak takut masuk neraka? Gak takut Sang Pencipta membuang anda ke neraka jahanam yang cuma ada ratap tangis dan kertak gigi?"
Jawab : "Saya dah pernah singgung kalau yang berhak untuk menghakimi saya hanyalah Sang Pencipta, bukan manusia... Boleh saya balik bertanya lagi?"
Tanya : "Silahkan..."
Jawab : "Apa anda tahu apa yang akan anda alami 1 detik ke depan dalam hidup anda? Pasti gak tau kan...?? Begitu juga dengan saya. Saya gak tau apakah saya akan masuk sorga/neraka. Semua kan tetep misteri Sang Pencipta..."
Tanya : "Kalau hal itu jelas beda dong... Itu benar2 rahasia Sang Pencipta. Kalau predikat yang anda jalani ini kan bakal sama seperti jaman Sodom dan Gomorah. Semua penyandang gelar seperti ini kan di luluh lantakkan dengan Sang Pencipta.."
Sudah mulai menghakimi. Sekali lagi, kalau di lihat dari kacamata hati yang terbuka lebar, jawabannya pun sudah ada.

Kesimpulan : Semua manusia hanya menjalankan apa yang seharusnya di jalankan. Semua juga sudah di gariskan untuk memiliki jalur hidupnya masing2. Mungkin saya berkesan sombong ke Sang Pencipta dengan jawaban saya itu. Tidak...saya tidak bermaksud sombong. Siapa juga yang mau sombong kalau ujung2nya masuk neraka? Hhiiihhh...ngebayangin neraka saja, saya sudah bergidik. Apalagi saya masuk dan di buang ke tempat itu. Tapi sekali lagi, ini lah saya. Bagi saya pribadi, apa pun yang pernah dilakukan semua manusia selama dia hidup, pasti tetap akan di perhitungkan oleh Sang Pencipta. Salahkah saya jika saya katakan bahwa belum tentu juga manusia yang bertobat saat detik2 terakhir sebelum dia di panggil Sang Pencipta, mereka akan langsung masuk sorga saat malaikat sakratul maut menjemput mereka dan mendudukan mereka dihadapan Sang Pencipta untuk mulai diperhitungkan segala apa yang dia buat selama hidupnya.
Memang Sang Pencipta bisa di ajak damai? Memang Sang Pencipta bisa di sogok? Memang Sang Pencipta cuma duduk aja sambil ngerokok atau baca koran atau nonton infotainment sembari tunjuk rambu SORGA atau NERAKA tanpa melihat catatan kehidupan dari salah satu  ciptaannya yang memang sudah waktunyaberhenti untuk memenuhi bumi? Anda bisa jawab? Saya aja gak bisa jawab.


Tapi ini yang ada dalam pemikiran saya. Kembali lagi pada kata : "SEMUA MISTERI SANG PENCIPTA..". Mungkin anda tetap berkeras bahwa predikat yang saya sandang ini tidak akan mungkin jadi salah satu penghuni Sorga.
Well, dengan rendah hati, saya terima pemikiran anda. Tapi ada kemungkinan kalau anda pun akan menemani saya di situ karena anda menghakimi saya. Ingat : "Penghakiman bukan manusia yang harus jadi algojonya. Cuma Sang Pencipta adalah Algojo yang paling Agung dan paling Adil...hehehe...


(Coba dengar suara hati anda saat anda baca kesimpulan saya ini. Adakah suara yang berbicara dalam diri anda? Dengar dengan jelas apa yang sedang dia ucapkan. Bisa jadi itu suara amarah atas kata2 saya ini, bisa jadi juga suara yang membenarkan kata2 saya ini. )


SAYA ADALAH SAYA DENGAN PEMIKIRAN SAYA...
Tanya : "Bagaimana caranya bisa mendapatkan perempuan yang mau jadi pasangan? Apakah dengan cara di paksa atau apa...??"
Jawab : "Gak...saya tidak pernah mau memaksa perempuan untuk suka ke saya apalagi jadi pasangan saya. Bukan bermaksud sombong tapi memang ada aja perempuan yang begitu kenal bagaimana saya secara utuh, dengan kerelaan hati, mereka mau jadi pasangan saya."
Tanya : "Bodoh banget dong perempuan2 itu. Kan masih banyak laki2 normal yang lebih baik untuk mereka pilih. Kenapa perempuan2 yang jadi pasangan anda itu lebih memilih anda di banding laki2 normal?"
Jawab : "Saya gak bisa bilang kalo perempuan2 itu bodoh. Sering saya tanya ke mereka kenapa mereka bisa suka ke saya. Banyak dari mereka yang bilang kalo mereka merasa nyaman berdekatan dengan saya. Ada juga yang bilang kalo mereka gak kawatir jika berhubungan intim dengan saya karena mereka gak akan di hadapkan dengan rasa takut untuk kehamilan sebelum nikah..ding ding.. Ada juga yang terang2an bilang karena saya gak da apa2nya, maka dia suka dengan saya...dueng..."
Tanya : "Apa yang kira2 buat mereka merasakan hal itu?"
Jawab : "Mungkin karena pola pemikiran saya yang bisa ada di antara keduanya. Saya bisa berpikir sebagaimana  layaknya laki2 dan saya juga bisa mainkan perasaan saya sebagai perempuan. Mungkin ini kunci sampai perempuan2 itu bisa suka ke saya malah ada yang dengan sukarela mau menerima saya sebagai pasangan hidupnya."
Tanya : "Adakah pasangan anda atau pacar2 anda berasal dari perempuan2 yang normal sebelumnya?
Jawab : "Hampir 90% pasangan saya atau mantan2 pacar saya justru dari perempuan2 yang normal."
Tanya : "Nah loh... Adakah dari mereka yang punya alasan tertentu jadi alih profesi juga dengan alasan karena di sakitin laki2 sebelumnya atau pernah mengalami hal yang tidak menyenangkan selama mereka berhubungan dengan laki2 atau ada alasan2 lain dari mereka yang buat mereka alih profesi juga?"
Jawab : "Dari 90% perempuan yang pernah dekat dengan saya bahkan sampai saat ini, masih jadi pasangan hidup saya, bisa saya sebut hanya 20% yang mengalami hal2 yang tidak menyenangkan tersebut.?
Tanya : "Haahhh....??"
Apa yang saya jawab, itu adalah kenyataannya. Sembilan puluh persen dari mereka adalah perempuan2
normal...yups...boleh yakin atau tidak.

Kesimpulan : Kembali saya katakan bahwa semua itu adalah misteri Sang Pencipta. Orang lain lihat perempuan2 ini terlihat normal, hidup layaknya perempuan normal tapi bisa alih profesi juga seperti saya. Pasti ada yang berpikir kalo saya pake pelet atau ilmu hitam atau pa lah itu yang menyangkut tentang sesuatu yang berbau mistis.            
Hhhmmmm...saya bersyukur kepada Sang Pencipta karena walaupun saya cacat otak tapi saya tidak cacat hati. Saya berpikir hanya dengan usaha saja apapun yang saya mau, bisa saya dapatkan. Gak perlu hal2 mistis segala. Eits...jangan salah duga tentang kata 'usaha' yang saya maksud, yah... Begini, jika saya tau perempuan itu memberikan signal ke saya, baru saya akan usaha untuk PDKT alias pendekatan. Begitu juga sebaliknya. Kalau saya suka dengan salah satu perempuan yang buat saya terkagum-kagum, saya akan usaha untuk bisa dapatkan dia. Tapi saya tidak akan sungkan untuk mundur jika saya yang salah mengartikan signal dari ereka. Malu? Gak juga. Saya gak perlu ngrasa malu jika saya mendapatkan penolakan itu. Kan saya anggap semua itu normal adanya.             
Untungnya, dari sekian banyak saya berusaha untuk menjadikan mereka sebagai pacar saya, cuma 2 kali saya menerima penolakan. Tetep masih merasa untung...hehehe..


SAYA ADALAH SAYA DENGAN PEMIKIRAN SAYA...
Tanya : "Bagaimana dengan hubungan seks kalian..??"
Jawab : "Hadeuhh...kalo pertanyaan yang satu ini, lebih baik saya tanya audience dulu, yah... Apa mereka masih mau dengar cerita saya atau tidak. Jadi untuk sementara, pertanyaan2 yang lain, saya pending dulu."


SAYA ADALAH SAYA DENGAN PEMIKIRAN SAYA...
Jangan anda tutup mata hati anda dari sekitar anda. Siapa tau teman anda, sahabat sejati anda, atasan anda, rekan kerja anda bahkan mungkin salah satu dari keluarga anda adalah salah satu dari perempuan yang pernah jadi pacar saya atau malahan sampai sekarang masih jadi pasangan hidup saya. Wuah, jangan anda jadi pasang mata curiga ke semua orang di sekitar anda. Biasanya orang yang seperti saya, bisa anda jumpai dengan mudah karena ciri yang paling terlihat
jelas adalah mereka terlihat TOMBOY. Tapi bukan berarti juga yang tomboy itu adalah salah satu dari pelaku profesi yang saya sebutkan tadi. Itu yang jelas2 terlihat. Tapi anda gak akan tau klo yang menjalankan profesi ini, benar2 terlihat seperti layaknya perempuan normal pada umumnya. Hayo...tebak2 buah manggis...


(Jakarta 14 Maret 2011)
Joe