Wednesday 16 March 2011

Klenik Dan Mistik Di Banten (1)


Klenik Dan Mistik
Satu pengalaman yang tak terlupakan, saat saya menjadi pengajar meditasi di sebuah yayasan latihan tenaga dalam di daerah Balaraja-Banten. Saat itu latihan jurus sedang berlangsung, tiba-tiba salah satu murid perempuan menghampiri saya, dia minta ijin untuk tidak mengikuti kegiatan selanjutnya, dengan alasan sakit kepalanya kambuh, saya menganjurkan untuk istirahat sambil minum teh manis hangat, saya katakan bahwa itu migren, biasa menyerang perempuan yang mendekati siklus haid, detik berikutnya si murid itu jatuh pingsan, wajahnya membiru, matanya membelalak, kontan semua orang yang melihat kejadian itu berhamburan mendekatinya, anehnya tak seorangpun berani menolong, mereka hanya membentuk lingkaran kecil dan menontonnya. Saya yang melihat kejadian itu di depan mata kontan mencoba memberi pertolongan standar yang bisa saya lakukan, minyak kayu putih saya balur ke seluruh badan si murid, dugaan saya si murid ini masuk angin, terlambat makan, dan dari keluhannya tadi sudah dapat diduga, ini gejala awal siklus haid, lalu saya coba minta tolong pada orang terdekat untuk segera mengangkatnya ke dalam rumah (saat itu masih dipinggir lapangan), aneh! tidak ada satupun yang bereaksi, tidak ada satupun yang menanggapi permintaan tolong saya.. 

Tiba-tiba seorang bapak paruh baya, mengenakan setelan pangsi hitam menghampiri, dia minta saya untuk menjauh, saya hanya bisa mengikuti perintahnya, tapi mata ini tak bisa lepas, jadi saya tidak benar-benar menjauh, melainkan hanya mundur beberapa langkah saja. Dan.. kejadian selanjutnya.. si bapak itu duduk terpekur dengan khusyuk merapal doa-doa, lalu.. beberapa saat kemudian tangannya diusapkan ke seluruh tubuh si murid yang masih terlentang membeku, suasana begitu mencekam.. tak satupun dari kami yang hadir berani mengeluarkan suara, bahkan untuk bernafaspun kami lakukan sepelan mungkin, seolah takut mengganggu konsentrasi si bapak..  

Kejadian berikutnya adalah hal yang benar-benar diluar nalar dan logika saya, saat tangan si bapak itu mengusap kepala si murid, tepatnya di area pelipis, lalu.. tangan itu bergerak seolah mengikuti sesuatu tepatnya seperti sedang meraba suatu benda, perlahan tapi pasti tangan si bapak itu menarik benda tersebut dan memindahkan ke telapak tangan yang lain, dengan cepat dikepalkan tangannya, terus.. dan terus.. kira-kira selama 15menit adegan itu berlangsung! Tiba-tiba berhenti.. si bapak menolehkan kepala, dia meminta sesuatu dari orang yang ada di sekitar dan dilakukannya dengan bahasa isyarat, orang yang dimaksud dengan segera menyodorkan wadah semacam mangkok berisi air. Lalu kembali hening.. si bapak kembali merapal doa-doa dengan khusyuk. Kembali tangannya mengusap sekujur tubuh si murid, dan saya sungguh tak bisa melewatkan apapun yang sedang berlangsung di depan mata ini. Entah apa sebabnya, si bapak menghampiri saya seraya menyerahkan mangkok berisi air tadi.. begitu saya lihat.. ternyata tidak hanya ada air, kini makok tersebut penuh dengan ijuk!!! Ijuk yang tadi dia tarik dari dalam kepala si murid melalui pelipisnya.. WOW!!!

Sungguh tidak masuk akal! sejak saat itu saya tidak pernah bisa berhenti memikirkan apa dan bagaimana hal itu bisa terjadi.. Ok sebelum saya coba memaparkan hasil pemikiran saya, sebaiknya tengok yang satu ini.. DEBUS BANTEN.. 

 
Seraaammm! Itulah kesan yang muncul saat Anda menyaksikan pertunjukan debus. Sebuah atraksi unik dan langka yang hanya ada di Banten. Debus merupakan paduan beragam jenis pencak silat dan musik tradisional dengan unsur magis yang kental. Menyaksikan debus, layaknya melihat para Superman yang kebal terhadap benda tajam dan tak hangus dilalap api. Tak heran bila tradisi khas Banten ini bukan hanya populer di Indonesia, tapi sampai ke belahan dunia lain.?????

Kentalnya unsur magis dan religius pada debus, tak lepas dari lahirnya tradisi ini yang sudah ada sejak abad ke-16. Saat Banten dipimpin oleh Sultan Maulana Hasanuddin. Debus dipergunakan sebagi alat bagi para ulama untuk menyebarkan ajaran agama Islam di Banten dan sekitarnya. Ini cukup beralasan, mengingat kerasnya karakter orang Banten yang masih terasa hingga kini. Ketika Belanda memasuki Banten, debus juga hadir untuk mengobarkan semangat jihad para pejuang Banten dalam melawan penjajah. Kini, debus muncul dengan ?wajah? lain. Atraksi ini dikemas apik sebagai tontonan menarik yang dapat dikonsumsi oleh wisatawan. 

Sesaat sebelum pertunjukan, para pemain biasanya akan melakukan ritual khusus untuk menyiapkan diri dengan berpuasa dan berdoa agar diberi keselamatan saat melakukan pertunjukan nanti, minimal 2 hari sebelumnya. Umumnya para pemain memiliki skill pencak silat. Tapi, bukan berarti semua pesilat bisa bermain debus karena ada keterampilan khusus lain yang harus dimiliki.

Pertunjukan debus, diawali dengan gembung (pembukaan) di mana seluruh pemain membaca shalawat (puji-pujian) kepada Nabi Muhammad dan dzikir dengan diiringi tetabuhan. Setengah jam kemudian, lantunan pujian itu semakin keras dan saling bersahutan. Tahapan ini disebut beluk. Seiring dengan tahapan tersebut, para pemain debus pun mulai beraksi. Menusuk perut dengan tombak, mengiris tangan dengan golok, melahap api, menusuk lidah atau kulit pipi dengan kawat tanpa mengeluarkan darah (kalaupun berdarah, dapat lansung sembuh hanya dengan sekali usapan tangan!), semua itu hanyalah beberapa dari sekitar 24 atraksi spektakuler yang sering ditampilkan. Memang terlihat sangat mengerikan! Tapi, justru inilah yang menjadi daya tariknya. 
sumber: supriyadi