Sunday 20 March 2011

Supermoon, Sailormoon dan Nini Anteh (cerita astronaut perempuan)

Saat saya berusia 5-9 thn kegemaran saya adalah memandang bulan purnama, kenapa..? Menurut orang tua saya, di bulan itu tinggal seorang nenek, nah saking penasaran saya sering sekali mereka-reka.. si nenek sedang apa ya, atau bagaimana cara dia naik ke bulan? begitu juga sebaliknya bagaimana cara dia turun ke bumi? Saat itu yang saya tahu, seorang nenek kan 'beser' alias nggak kuat nahan kencing, he he.. Oh ya.. mau tahu siapa si nenek tersebut? Nenek itu seringkali dipanggil dengan 'Nini Anteh' yang konon katanya sudah lama sekali tinggal di bulan, hanya berdua saja dengan kucing kesayangannya. Nini itu sebutan/panggilan khusus dalam bahasa Sunda, artinya perempuan usia lanjut, atau nenek-nenek.

Nini Anteh adalah salah satu dongeng Sunda yang mengisahkan bahwa bercak hitam yang tampak pada permukaan bulan purnama adalah seorang nenek yang tiada henti-hentinya menenun. Nenek itu disebut Nini Anteh karena ia kelihatan sedang memintal benang kantih. Selama menenun, Nini Anteh selalu ditemani oleh seekor kucing kesayangannya yang bernama Candramawat. Kain hasil tenunannya itu bila telah selesai akan diberikan kepada aki yang sedang menyadap di bumi. Sebagai sebuah sastra lisan, hal yang menarik dikemukakan lewat cerita Nini Anteh adalah fungsi cerita tersebut bagi masyarakat pendukungnya. Maka yang perlu diungkapkan adalah fungsi cerita itu.



Nini Anteh: Astronaut Sunda 
Dongeng Nini Anteh bukan merupakan cerita bidadari, artinya Nini Anteh bukan astronaut perempuan dari planet lain yang turun ke bumi, melainkan Nini Anteh merupakan manusia bumi yang berhasil menjelajahi ruang angkasa dan berhasil pula mendarat di bulan, bahkan untuk selamanya Nini Anteh menetap di bulan. Nini Anteh mendarat di bulan jauh sebelum astronaut dan kosmonaut dari Rusia dan Amerika menginjakkan kakinya di bulan. Telah ribuan tahun Nini Anteh berada di bulan.

Dalam dongeng Nini Anteh tidak dijelaskan kendaraan apa yang membawa nini Anteh mendarat di bulan. Melainkan dalam cerita tersebut hanya dideskripsikan bahwa nini Anteh menuju bulan dengan berjalan di atas mega putih. Deskripsi perjalanan Nini Anteh ke bulan inilah yang menarik untuk dimaknai. “Mega putih” dapat bermakna sebagai asap pesawat luar angkasa yang meluncur dengan kecepatan tinggi. Dengan pesawat luar angkasa itulah Nini Anteh menjelajah ruang angkasa kemudian mendarat di bulan bersama kucing kesayangannya.

Selendang yang selalu dipakai Nini Anteh bukan sembarang selendang, melainkan selendang yang identik dengan selendang yang dipakai oleh para bidadari, misalnya dalam cerita rakyat Jaka Tarub. Istri Jaka Tarub sebagai seorang bidadari saat turun ke bumi memakai pakaian yang dapat membawanya terbang. Pakaian yang dikenakan bidadari turun ke bumi merupakan hal yang menarik untuk dimaknai dengan teori astronaut. Sayap, baju terbang, dan pakaian yang tidak rusak sewaktu dikubur di dalam tanah, ditimbun di sampah, atau ditimbun padi di atas lumbung merupakan pakaian yang penuh keajaiban. Tentunya bukan sekedar pakaian biasa, melainkan pakaian yang terbuat dari bahan khusus setidaknya terbuat dari bahan logam yang tahan karat serta tahan rusak. Pakaian semacam itu merupakan pakaian para astronaut. Jadi, ketika bidadari turun ke bumi dengan mengenakan baju terbang berikut selendangnya, bidadari tersebut mengenakan pakaian seperti yang biasa dipakai para astronaut. Begitu pula halnya dengan selendang Nini Anteh, bukan sembarang selendang melainkan selendang yang digunakan sebagai pelengkap pakaian seperti yang biasa dipakai para astronaut. Selendang dijadikan sebagai simbol bertalian dengan kebiasaan atau tradisi kaum perempuan di tatar Sunda tempo dulu yang selalau mengenakan selendang, baik sebagai penutup kepala yang berfungsi sebagai kerudung, maupun sebagai kain selendang pelengkap busana.

Meskipun Nini Anteh telah meraih kedudukan yang tinggi, tetapi Nini Anteh tetap menjaga citra “keibuaannya”. Nini Anteh tidak lantas menanggalkan peran sebagai seorang ibu atau sebagai seorang istri. Nini Anteh tetap menunjukkan baktinya terhadap aki sebagai suami. Kain tenun yang telah selesai ditenun dipersembahkan pada aki di bumi. Hal ini merupakan simbol pengabdian seorang istri kepada suaminya. Simbol lain yang melekat pada diri Nini Anteh adalah seperangkat alat tenun yang menandai tugas dan tanggungjawab serta peran perempuan dalam rumah tangga..



Nini Anteh: Reinkarnasi
Hari ini tgl 20 Maret diperingati sebagai munculnya satu fenomena alam yang disebut sebagai 'SUPER MOON' dimana bulan jadi nampak lebih terang dan lebih besar, dikarenakan jarak bulan dan bumi begitu dekatnya, dan menurut para ahli astonomi, fenomena ini hanya terjadi dalam 18 thn sekali.. hmm mungkinkah ini juga sebagai tanda, si Nini Anteh sudah begitu bosan tinggal di bulan? Maka dia ingin sedikit meregangkan otot-ototnya yang telah renta? Ataukah dia hanya ingin menengok cucunya di Jepang? Atau jangan-jangan si Nini bereinkarnasi jadi SAILORMOON.. Atau sebaliknya.. selama ini si Nini sebenarnya sedang berada di bumi, tepatnya sedang berada di Jepang. Dan karena Jepang sedang mengalami bencana, lalu penduduk Luar Angkasa sengaja mendekatkan bulan ke bumi agar mempermudah si Nini kembali?

Keduanya Mirip 
Sailormoon memiliki nama asli Bishoujo Senshi Sailormoon. Sailormoon ini menceritakan tentang keseharian seorang gadis bernama Tsukino Usagi yang berumur 14 tahun. Usagi merupakan anak perempuan yang cengeng dan sedikit ceroboh. Namun demikian dia memiliki kemampuan istimewa untuk berubah menjadi penegak keadilan yang disebut dengan Sailormoon. 


Baik Sailormoon maupun Nini Anteh, adalah perempuan. Mereka sama-sama digambarkan sebagai perempuan yang memiliki super power, keduanya sangat dekat dengan mahluk yang bernama kucing, keduanya memiliki sifat yang sama, setia pada satu laki-laki.. Bila si Nini sangat patuh pada si Aki, maka Sailormoon sangat mencintai si Tuxedo Bertopeng. Daan keduanya memiliki slogan yang sama..

"DENGAN KEKUATAN BULAN.. AKAN MENGHUKUM MU!"
bahan: dari berbagai sumber