Tuesday 15 March 2011

Pesan


Bila mengenang satu nama, Cut Nyak Dien.. semangat saya yang sedang meluncur turun menuju kubangan lumpur, otomatis akan bangkit seketika, entah mengapa kharisma seorang 'Dewi Perang' ini begitu dahsyat memberikan pasokan listrik pada adrenalin di tubuh saya. 

Barangkali ini ada kaitannya dengan kepandaian alamarhum ayah saya menyampaikan cerita-cerita seputar perjuangan yang bersifat heroik, isi cerita pahlawan perempuan selalu berkisar tentang Cut Nyak Dien, Cut Keumala Hayati, Martha Christina Tiahohu, dan satu lagi seorang Joan Of Arc.. Lalu di kisah-kisah selanjutnya beliau akan mengulas sedikit tentang Margaret Thacher, Nyi Ageng Serang, dan tak lupa satu perempuan berdarah bangsawan dari ranah Minang, yang konon masih ada sangkut paut kekerabatan dengan keluarga besar beliau di Sumatra Barat, bergelar 'Rangkayo' Rasuna Said. Jujur, tentang sepak terjang Rasuna Said, benar-benar saya kurang faham, buta informasi.. maafkan saya ayah..

Kendati demikian, ada satu nama seorang pahlawan nasional perempuan yang selalu menjadi penutup kisah-kisah heroik beliau, Ibu Raden Dewi Sartika, yang diangkat menjadi Pahlawan Nasional tepatnya Pahlawan Emansipasi, karena sepak terjangnya di wilayah yang sangat spesifik, mendirikan sekolah KAUTAMAAN ISTRI, yang mana saat itu sekolah amatlah tabu untuk kaum perempuan. Benar-benar seorang priayi yang mbalelo! Out Of The Box! 

Wait a minute.. biografi para pahlawan sekarang ini dengan mudah kita klik dari link-link yang tersedia di google, wikipedia, dll. Tapi ada satu pesan khusus yang selalu terngiang-ngiang di otak saya, ini sebuah pesan yang seringkali ayahanda alm. sampaikan pada anak-anak perampuannya, "Kalian anak-anak perempuan ku, memiliki darah Sumatera yang terkenal 'kareh kapalo'*, tapi cobalah kalian belajar banyak dari para perempuan Sunda, contoh yang terbaik adalah Ibu Dewi Sartika, Ibu Inggit Garnasih, bukan penampilan atau posisinya yang harus kalian tauladani, tapi lihat.. justru kelembutan perempuan lah kekuatan  mereka, jiwa mereka besar, berpikiran sangat maju untuk kaum di masanya, tapi tetap.. mereka berjuang melalui wadah yang Allah sudah berikan, sebagai SEJATINYA PEREMPUAN.."

Ah.. ayah, andai saya diberi kepercayaan mengasuh dan mendidik anak perempuan saya sendiri, pastilah saya akan berbuat serupa, menjejali otak anak saya dengan tokoh-tokoh perempuan perkasa, tokoh-tokoh perempuan yang sekarang ini selalu mengisi inspirasi saya, walaupun saya belum berbuat apapun yang berarti. Saya sering berpikir.. apa jadinya bila saya diberi rejeki uang yang banyak, dan saya merencanakan melahirkan anak perempuan dengan bantuan teknologi canggih kloning.. saya akan minta ahli genetika mengkloning karakter-karakter heroik mereka. Hmm.. seperti apa ya? ha ha ha.. otak-atik dan rekayasa khayalan.. saya mencampurkan tokoh-tokoh yang ada di film-film.. Xena The Warior Princess + Toko-tokoh film 'The Charmed' + Tomb Rider = Sailor Moon.. Ha Ha Ha..
"Dengan kekuatan bulan, akan menghukum mu.." oh no.. help me.. can't stop laughing.. ooppss, sorry dad..

Btw.. Saya cukup bahagia menjadi diri saya sekarang ini, Ayah.. Dua orang putera yang Allah titipkan pada saya, tidak pernah saya jejali apapun tentang pemikiran saya, saya sangat faham dan sangat menikmati peran ibu bagi mereka berdua, seringkali di saat hati ini lelah ada rasa khawatir yang berlebihan, bagaimana bila saya tak cukup diberi waktu untuk mengantar mereka menjadi laki-laki yang cukup dewasa pemahaman, dan pemikiran untuk memulai sebuah rumah tangga, memulai babak hidup sebagai suami, sebagai ayah yang baik untuk anak-anak mereka kelak.. Bagaimana bila kelak mereka menemui kesulitan, bagaimana bila mereka ah.. banyak sekali kekhawatiran saya, ayah.. Satu wasiat saya untuk anak-anak lelaki yang telah Allah titipkan pada saya, ayah, hanya satu.. "Anak-anak ku.. kalian kelak akan menjadi laki-laki dewasa.. satu pesan bunda untuk kalian, jangan pernah sekalipun menyakiti hati seorang perempuan.." hanya itu ayah.. hanya itu yang bisa saya sampaikan pada mereka..

me n beloved sons