Tuesday 22 March 2011

Tuntutan Rasa

 Selamat malam cinta


Aku hanya perlu sedikit bayangmu
Aku hanya inginkan sekelebat rohmu
Ijinkan dia datang merasuk sukmaku
Dan gauli jiwaku…



Malam ini hujan sayang…
Guntur dan kilat saling meraung
Aaaah… aku menuntut ragamu disini,
Aku bermain dengan hayalku…


Kau gemetar dalam pelukku, layaknya bumi ini gempa sesaat
Aku akan hanyut dalam getar tubuhmu…
Kita saling berpegang erat… begitu erat satu sama lain.
Dipuncak rasa kita akan meledak bersama-sama
Seperti gunung yg muntahkan magmanya..
Panas! Membara! Dan tanpa kedali!



Aku tak akan peduli dengan apapun
Kau milik siapa… aku pecundang… perampok rasa…
Aaaahhh aku tak peduli!
Aku inginkan tubuhmu…
yg aku mau ragamu dalam pelukku
Karena rohku dan jiwamu sudah terkait erat lebih dulu…


Malam ini aku ingin ragamu mengerang ditelingaku
mmmmmmmmmm aku mencintaimu….
Aaaaaaaaahhhh…. Aku mencintaimu…


Aku akan menatapmu penuh cinta …
jauh kedalam relung jiwamu…
Indah… seperti semburat jingga saat senja
Aku akan ikat jiwamu lewat ragaku…
Kau milikku! Terserah dunia katakan darahku darah pecundang!



Saat aku dengar eranganmu di telingaku
Saat kurasa seperti Guntur yg bergemuruh diatas ranjangku
Saat Kau mengerang begitu keras di telingaku
Saat itu… ku kunci rohmu dalam jiwaku!
Kemarilah sayang…
Sungguh malam ini aku menuntut ragamu dalam desahku
Aku tuntut erang panasmu menjadi milikku!


Adalah hak ku liar atas ragamu!
adalah hakku berpeluh desah dan gelinjang malam dalam rona erang erotismu
adalah hak ku melihatmu tersiksa dalam gelora panasku
karena jiwa dan roh kita telah jauh terkait
AKU TUNTUT RAGAMU MALAM INI!
Aahh…. Aku adalah aku dalam semua gelinjang dan pesonaku
Dan itu semua untukmu!


Jingga